Untuk mencapai Perguruan Tinggi Unggul tentunya didukung dengan bebagai aspek baik akademik, non akademi ataupun internasionalisasi, dan sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan hal tersebut, maka Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dengan diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan konferensi internasional, yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan (Iptek) dalam rumpun kesehatan, teknik dan sosial humaniora.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor I Dr. Budi Santosa, M.Si.Med, Kepala LPPM Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.Eng., beserta jajaran, dosen dan sivitas akademika yang diselenggarakan secara hybrid. Diikuti oleh lebih dari 100 peseta dari penjuru Indonesia dan manca negara. Turut hadir pula sebagai pemateri utama Prof Shu Fang Viviene PhD (National Taipei University), Prof Sandeep Poddar (Lincoln University College Malaysia), Prof Dr Amel Dawod Kamel (University Health Sciences Riyadh Arab Saudi).
“Kegiatan ini diberi nama The First Lawang Sewu internasional Conference (Lewis Huso) 2022, Forum yang mengundang pakar dan guru besar dari berbagai negara dengan mendiskusikan pengembangan keilmuan bidang kesehatan, teknik, dan sosial humaniora.,” tutur Wakil Rektor I Unimus, Dr Budi Santosa, didampingi Kepala LPPM Prof. Dr. Ir. Purnomo di sela-sela penyelenggaraan acara.
“Selain itu kegiatan ini juga sesuai pengelolaan pendidikan tinggi di Unimus yang mewadahi berbagai perkuliahan yang berhubungan dengan aspek bahasan konferensi internasional” sambungnya. Sebagai kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, konferensi terbagi ke dalam beberapa bentuk. Mulai imposium internasional, seminar nasional, dan pengiriman naskah untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi global.
Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi mengatakan forum akademi mondial ini merupakan suatu hal yang strategis untuk dilaksnaakan dan dikembangkan. Agenda yang diusung memberikan penguatan atmosfer perkuliahan yang memadai. Didalamnya mengundang perhatian ilmuan mancanegara mencurahkan ilmu maupun metode terbaru yang kemungkinan belum terpublikasikan secara luas. Pertemuan para cendekiawan melalui wadah konferensi internasional turut memantik semangat mengerjakan penelitian para dosen dan mahasiswa. Muncul penyebarluasan ilmu dan pengetahuan yang manfaatnya besar untuk masyarakat luas. Disisi lain Unimus mengalokasikan anggaran penelitian internal mencapai lebih dari Rp 1 Miliar. Jumlah itu pun masih bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu melalui kegitan International Conferen Lawang Sewu ini Harapannya dapat memberikan semangat bagi dosen tidak akan ada lagi dosen Unimus yang enggan untuk menggerjakan riset dan publikasi ilmiah.